Siska dan Nina bersahabat, persahabatan mereka sudah dimulai sejak kecil. Mereka berdua sangat akrab dan sangat dekat. Dari TK sampai SMP pun mereka selalu berdua karena mereka selalu mendapat kelas yang sama. Hal itulah yang menyebabkan mereka berdua menjadi lebih dekat. Sampai-sampai SMA pun mereka mendapat sekolah yang sama. Mungkin karena otak mereka memiliki kepintaran yang sama.

Hari ini mereka sedang mengikuti MOS ( Masa Orientasi Siswa ), dan ini adalah hari pertama mereka mengikuti MOS.

( Huh,, capek juga ya MOS hari ini.. “ kata Siska “ )

( Iya nieh… capek.. “ balas Nina “ )

( Ternyata kayak gini ya rasanya MOS ? “ kata Siska dan Nina “ )

Tapi biarpun mereka capek, mereka tetap semangat mengikuti MOS hari itu.

Keesokan harinya, MOS pun berlangsung sebagaimana mestinya dan mereka tetap berdua dan bersama mengikuti MOS. Ketika MOS selesai dan waktunya istirahat mereka berdua pergi ke kantin. Dalam perjalanan ke kantin tiba-tiba seorang laki-laki dengan tidak sengaja menabrak Nina dan Siska, mereka berdua melihat sosok laki-laki itu dan mereka berdua pun langsung menyukai laki-laki itu, mereka seperti jatuh cinta pada pandangan pertama kepada laki-laki itu tetapi mereka berdua tak ada yang tahu bahwa satu sama lain menyukai laki-laki yang tadi menabrak mereka itu.

            Hari ini adalah hari terakhir untuk mereka MOS, dan hari ini diadakan upacara penutupan MOS. Mereka sangat senang karena MOS yang melelahkan itu akhirnya berakhir juga.

Keesokan harinya mereka sudah mulai masuk seperti biasa dan mereka sudah tidak sabar merasakan sekolah menjadi murid SMA. Walaupun hari itu hanya pembagian kelas sih. Pengumuman pun telah ditempel, ternyata mereka pun mendapat kelas yang sama, dan mereka seneng banget bisa satu kelas lagi. Siska dan Nina pun duduk satu bangku.

             Jam istirahat pun tiba dan mereka berdua segera pergi ke kantin, tiba-tiba dikantin mereka berdua bertemu dengan laki-laki itu lagi. Mereka tidak menyangka bahwa ternyata laki-laki itu adalah ketua osis di sekolah mereka. Sebenarnya mereka berdua ingin berkenalan dengan laki-laki itu tetapi karena malu mereka tidak jadi berkenalan.

            Jam pulang pun tiba, karena ada kepentingan mendadak Siska tidak bisa pulang dengan Nina. Saat ditempat parkir tanpa disengaja Nina bertemu dengan laki-laki itu, ternyata motor Nina parkir disebelah motor laki-laki itu, karena Nina tidak bisa mengeluarkan motornya kemudian laki-laki itu datang dan membantu Nina mengeluarkan motornya, Nina kaget dan ia langsung mengucapkan terima kasih kepada laki-laki itu dan mereka pun berkenalan. Setelah beberapa hari mereka kenal, Raka ( nama laki-laki itu ) meminta no hp Nina. Dari sejak itu Nina dan Raka mulai sering sms-an, tetapi Siska tidak mengetahui hal itu.

            Hari ini Nina tidak masuk sekolah karena sakit, jadi giliran Siska yang berangkat sekolah sendirian, saat Siska tiba ditempat parkir, ia melihat sosok laki-laki yang ia suka tiba. Kemudian Siska langsung turun dari motor dan memberanikan diri berjalan ke arah laki-laki itu, dan ia pun memberanikan diri minta berkenalan dengan laki-laki itu dan meminta no hpnya. Raka pun tidak keberatan dengan hal itu. Karena Raka orangnya mudah bergaul.

            Siska, Nina, dan Raka sekarang sudah saling mengenal dan bahkan mereka sering sms-an, tapi antara Siska dan Nina, mereka tidak tahu bahwa mereka naksir pada satu laki-laki padahal mereka berdua sering curhat tentang hal itu dan juga Raka pun merespon mereka dengan baik. Karena Raka memang orang yang baik dan mudah bergaul selain itu ia juga tampan, sehingga tak heran kalau banyak wanita yang naksir sama dia. Tapi sebenarnya Raka hanya menyukai Nina.

Hari ini hari libur, rencananya hari ini Nina janjian  mau ketemuan sama Raka di Kafe, Nina ingin mengajak Siska untuk ikut menemaninya ke Kafe. Nina pun memberitahu kepada Raka kalau dia akan mengajak sahabatnya untuk ikut dan sekaligus ingin mengenalkan sahabatnya kepada Raka. Raka sih gak keberatan kalau Nina mengajak sahabatnya juga.

            Nina dan Siska sudah sampai di Kafe, Siska tidak sabar ingin melihat wajah teman dekat sahabatnya itu, setelah masuk ke Kafe betapa kagetnya Siska karena teman dekat sahabatnya itu adalah laki-laki yang selama ini ia idamkan, tetapi Nina tak tahu akan hal itu. Siska pun sedih dan kemudian ia langsung pergi keluar dan disitu Nina hanya terdiam karena ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Siska, kemudian Nina berusaha menanyakan kepada Raka tentang apa yang sebenarnya terjadi. Raka pun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Siska. Tapi Raka hanya bilang bahwa ia sudah mengenal Siska sebelumnya.

            Keesokan harinya Nina sekolah seperti biasa, tapi ia tidak berangkat dengan Siska. Ternyata hari itu Siska tidak masuk sekolah. Sepulang sekolah Nina langsung pergi ke rumah Siska dan ingin mengetahui mengapa tadi Siska tidak masuk sekolah.

            Sesampainya di rumah Siska, Nina disambut dengan ibu Siska. Ia berusaha menanyakan pada ibu Siska mengapa Siska tidak masuk sekolah dan apa yang sebenarnya terjadi pada Siska. Kata ibunya, dari kemarin Siska tidak enak badan sehingga ia tidak masuk sekolah. Dan juga kata ibunya sepulang dari Kafe Siska menangis dan langsung mengurung diri di kamarnya.

            Nina berusaha meminta penjelasan dari ibu Siska mengapa ia menangis semalam. Kata ibunya sebenarnya Siska menyukai Raka sejak pertama kali ia bertemu dengan Raka, tetapi Raka telah menyukai orang lain begitu kata ibunya. Nina kaget dan ia tidak menyangka bahwa mereka berdua menyukai Raka. Nina merasa tidak enak kepada Siska, tapi bagaimanapun mereka berdua tidak tahu kalau mereka berdua menyukai laki-laki yang sama.

            Nina segera menemui Siska dan berusaha menjelaskan semuanya pada Siska. Siska pun mengerti keadaannya dan ia berusaha menerima semuanya dengan lapang dada. Dan Siska pun tahu kalau sebenarnya Nina dan Raka saling mencintai. Tetapi walaupun Nina mencintai Raka, Nina berusaha menjaga perasaan Siska dan Ninapun berusaha melupakan rasa cintanya kepada Raka, dan Nina juga meminta Raka untuk melupakan rasa cintanya kepada Nina. Itu semua dilakuan Nina demi menjaga perasaan Siska dan mempertahankan persahabatannya. Raka pun mengerti akan hal itu. Karena Raka sangat mencintai Nina, Raka bersedia meneruti semua permintaan Nina.

            Akhirnya mereka bertiga menjadi sahabat, Raka senang dengan hal itu karena ia bisa tetap dekat dengan Nina begitu pula dengan Nina. Walaupun tidak berpacaran tetapi mereka bisa saling menyayangi sebagai sahabat. Mereka bertiga sekarang lebih mementingkan persahabatan daripada percintaan. Dan kata mereka “bestfriend are more important than love…” 

0 komentar:

Posting Komentar